Mother Goose Bakery

Mother Goose, Mura no Pan Ya
Waktu di Jepang, saya sempat main ke rumah adiknya host family saya yang punya toko roti kecil di rumahnya, namanya Mother Goose, Mura no Pan Ya. Rumahnya ini lucu banget kaya di film2, dan toko rotinya mungil & dekorasinya ala Eropa gitu, imut banget. Tiap pagi Otouto-san (panggilan buat adik) karena namanya udah lupa :) dan istrinya bangun jam 1/2 5 subuh dan mulai bikin roti. Sampai kira-kira jam 8.30 bikin rotinya selesai dan mulai buka tokonya dari jam 9. Otouto-san udah lebih dari 30 tahun bikin roti, asalnya beliau pernah kerja di toko roti sampai akhirnya memutuskan untuk bikin toko roti sendiri di rumahnya. Toko rotinya cuma satu-satunya yang ada di desa, jadi seluruh desa beli rotinya ke dia, alhasil biasanya hanya dalam waktu sekejap rotinya udah abis, sugeee :). 




Jenis rotinya juga ada banyak, ada roti tawar, roti khas Jepang seperti An Pan & Melon Pan, ada juga Danish, Pastry & Curry Pan yang sepertinya enak banget tapi sayang curry-nya ngga halal:((. Dan yang sudah pasti jadi favoritku adalah roti yang ada matchanya^^.. Matcha Danish tepatnya :). Saya dikasih izin buat lihat mereka waktu bikin roti. Walaupun bikinnya cuma berdua, Otouto-san dan istrinya mampu menyelesaikan semua proses pembuatan roti dan menjualnya tepat waktu, ngga pernah tokonya telat buka.. selalu buka jam 9 teng. Benar-benar disiplin & efisien nya mereka dalam mengatur waktu :). 
Otouto-san lagi manggang roti

Balik lagi ke Otouto-san, kegiatan beliau lainnya adalah jadi carpenter, jadi pelari dan bermain band sama host family saya, Macchan. Dalam satu hari Otouto ini sibuk banget, tapi dia setiap hari selalu menyempatkan diri di sore hari buat lari berkilo-kilo meter. Sering saya di sore hari ketemu beliau sedang lari, karena hobinya adalah lari dan dulu pernah jadi pelari. Ia jadi carpenter untuk membantu istrinya yang guru lukis menggunakan media kayu.
Roti yang sudah jadi dipajang
di sini^^

Istrinya Otouto-san, namanya Hisako, adalah seorang guru lukis. Yang diajarkan oleh beliau adalah Toru-paint, yaitu melukis di atas media kayu. Saya juga diizinkan oleh Hisako-san untuk melihat saat murid-muridnya datang untuk belajar toru-paint. Menurut Hisako-san toru-paint ini bisa dilakukan oleh siapa aja, termasuk yang ngga jago gambar kaya saya, karena sudah ada polanya jadi lebih mudah, kita hanya tinggal mewarnainya saja. Tapi mewarnainya juga ngga mudah loh sebenernya untuk bikin biar bener-bener mirip sama gambar aslinya. Satu minggu 3 kali beberapa murid datang ke rumahnya untuk belajar Toru-paint ini. Kebanyakan ibu-ibu, tapi yang sudah nenek-nenek juga ada loh, dan gambarnya beliau juga bagus banget :)


Ini buatan saya loh..keren kan^^ (kata nenek) :p
Otouto-san dan istrinya walaupun sudah lama menikah tidak punya anak, bukan karena tidak bisa punya anak tapi karena itu keputusan mereka berdua. Yappari nihonjin da ne :).. Wajar untuk pemikiran orang Jepang. Mereka hanya punya 1 kucing lucu yang lagi hamil waktu saya datang ke sana :).Sangat mengesankan kunjungan saya ke rumah Otouto-san.. kehidupan mereka sepertinya begitu damai & teratur padahal mereka tidak beragama. Mereka bisa tetap berkarya & menghasilkan walau dua2nya bekerja di rumah. Pasangan yang kompak & saling mendukung dalam pekerjaan & hobi masing-masing, itulah mereka. Urayamashii..  
Hisako (tengah) & murid-muridnya. 


 Oya, ada satu lagi yang menarik & saya suka dari toko rotinya mereka, yaitu tulisan yang ada di tembok dapur tempat pembuatan rotinya, ini dia :
'There is no happines in having or in getting,
but only in giving' ^^




0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © Matcha Story. Design By Best Website Design
Buy Traffic and Templates On Sales